Search This Blog

Saturday, October 8, 2011

Pengkondisian Udara ( air Conditioner )



2.1       Sejarah Pengkondisian Udara
Awal dari AC (air Conditioner ) sudah dimulai sejak jaman Romawi yaitu dengan membuat penampung air yang mengalir di dalam dinding rumah sehingga menurunkan suhu ruangan , tetapi saat itu hanya orang tertentu saja yang bisa karena biaya membangunnya sangatlah mahal karena membutuhkan air dan juga bangunan yang tidak biasa. Hanya para raja dan orang kaya saja yang dapat membangunnya.
Baru kemudian pada tahun 1820 ilmuwan Inggris bernama Michael Faraday Image menemukan cara baru mendinginkan udara dengan menggunakan Gas Amonia dan pada tahun 1842 seorang dokter menemukan cara mendinginkan ruangan dirumah sakit Apalachicola yang berada di Florida Ameika Serikat. Dr.Jhon Gorrie Image adalah yang menemukannya dan ini adalah cikal bakal dari tehnologi AC (air conditioner) tetapi sayangnya sebelum sempurna beliau sudah meninggal pada tahun 1855.
Willis Haviland Carrier Image seorang Insinyur dari New York Amerika menyempurnakan penemuan dari Dr.Jhon Gorrie tetapi AC ini digunakan bukan untuk kepentingan atau kenyamanan manusia melainkan untuk keperluan percetakan dan industri lainnya. Penggunaan AC untuk perumahan baru dikembangkan pada tahun 1927 dan pertama dipakai disbuah rumah di Mineapolis, Minnesota. Saat ini AC sudah digunakan disemua sektor, tidak hanya industri saja tetapi juga sudah di perkantoran dan perumahan dengan berbagai macam bentuk dari mulai yang besar hingga yang kecil.semuanya masih berfungsi sama yaitu untuk mendinginkan suhu ruangan agar orang merasa nyaman.



2.2       Teori Dasar
Pengkondisian udara adalah pengaturan kondisi udara yang meliputi : Temperatur, kelembaban, Kualitas, dan Sirkulasi. Sistem pengkondisian udara atau Air conditioning system pada dasarnya adalah bagian dari sistem refrigerasi. Ada beberapa definisi yang menjelaskan tentang hakekat dari sistem refrigerasi itu, namun secara umum dapat ditekankan bahwa proses pada sistem refrigerasi adalah bersifat terus menerus (continue) dan menyangkut adanya suatu fenomena pemindahan (transport phenomenon) dari kondisi satu ke kondisi dua dan berlangsung secara siklus / bolak balik.

Siklus Refrigerasi Kompressi Uap


Sistem refrigerasi yang sangat umum diaplikasikan di lapangan adalah sistem siklus kompresi uap atau vapor compression cycle atau siklus pemampatan uap. Media yang digunakan untuk proses ini dinamakan refrigerant. Jenis refrigerant yang digunakan misalnya adalah jenis R-22, R-134a. Jenis refrigerant ini bersifat dapat berubah bentuk sesuai dengan tekanannya yaitu menjadi cair / liquid ataupun menjadi gas pada suatu tekanan tertentu. Saat menjadi gas inilah refrigerant dimampatkan untuk menciptakan tekanannya yang lebih tinggi yang akan berdampak pada naiknya temperatur refrigerant.

Secara skematik, proses refrigerasi nya dapat digambarkan dalam diagram yang dinamakan diagram Mollier yang menggambarkan kondisi yang terjadi pada setiap tekanan pada entalpi nya tersebut.

Terlihat dari gambar skematik, bahwa proses refrigerasi akan mengubah media kerja yaitu refrigerant dari bentuk cair ke bentuk gas (bergerak ke kanan sejajar dengan garis entalpi) dan kemudian kembali lagi berubah bentuk dari bentuk gas ke bentuk cair kembali (bergerak ke kiri sejajar dengan garis entalpi pada tekanan & temperatur yang lebih tinggi dibandingkan pada saat berubahnya menjadi gas) sebagai suatu siklus yang berkelanjutan. Pada tekanan yang lebih tinggi, maka refrigerant akan lebih mudah melepaskan panasnya dan sebaliknya pada tekanannya yang lebih rendah, maka refrigerant akan lebih mudah menyerap / menerima panas. Jika refrigerant menyerap panas dari suatu media di sekitarnya misalnya udara, maka udara yang diserap panasnya itu akan menjadi lebih dingin; nah ini lah yang biasa disebut dengan proses pendinginan.
Tempat terjadinya proses perubahan bentuk refrigerant dinamakan heat exchanger sebagai tempat terjadinya perpindahan panas yaitu saat menerima panas maka heat exchangernya disebut evaporator dimana refrigerant berubah bentuk dari cair menjadi gas dan sebaliknya dari bentuk gas menjadi bentuk cair dan heat exchagernya disebut sebagai condenser.

Sebenarnya komponen utama dari sistem refrigerasi jenis ini adalah:
1. Compressor
2. Condenser
3. Metering device ( Expansion device atau Katup )
4. Evaporator

Kompresor adalah komponen yang merupakan jantung dari sistem refrigerasi. Kompresor bekerja menghisap uap refrigeran dari evaporator dan mendorongnya dengan cara kompresi agar mengalir masuk ke kondenser.

(Kompressor)

Kondenser adalah komponen di mana terjadi proses perubahan fasa refrigeran, dari fasa uap menjadi fasa cair. Dari proses kondensasi (pengembunan) yang terjadi di dalamnya itulah maka komponen ini mendapatkan namanya. Proses kondensasi akan berlangsung apabila refrigeran dapat melepaskan kalor yang dikandungnya. Kalor tersebut dilepaskan dan dibuang ke lingkungan

(Kondensor)

Metering device ( Expansion device atau Katup ). Piranti ini berfungsi seperti sebuah gerbang yang mengatur banyaknya refrigeran cair yang boleh mengalir dari kondenser ke evaporator. Oleh sebab itu piranti ini sering juga dinamakan refrigerant flow controller


(Expansion valve)

Evaporator adalah komponen di mana cairan refrigeran yang masuk ke dalamnya akan menguap. Proses penguapan (evaporation) itu terjadi karena cairan refrigeran menyerap kalor, yaitu yang merupakan beban refrigerasi siste

(Evaporator)

Pada prinsipnya proses kerja dari sistem pengkondisian ini adalah menyangkut tentang PANAS yaitu menambah atau membuang sejumlah panas dari tempat/media yang dikondisikan dan sekali lagi prosesnya adalah terus - menerus sebagai suatu siklus.
Jika media yang dikondisikan adalah udara misalnya untuk proses mendinginkan maka jumlah panas yang terkandung dalam udara yang dikondisikan akan dikurangi; dalam hal ini dapat dikatakan bahwa entalpi dari refrigerant pun dikurangi yang berdampak pada entalpi udara yang berkurang juga dan juga untuk sebaliknya.

Yang perlu diperhatikan / diingat di sini adalah adanya media yang di dinginkan (misalnya udara atau air) dan adanya media yang mendinginkan (biasa disebut sebagai refrigerant / primary refrigerant). Dalam melakukan prosesnya, tentu aja sistem ini sebagai suatu mesin akan membutuhkan energi. Yang umum digunakan adalah energi listrik.

PRINSIP DASAR KERJA AC/PENDINGIN

Sebagaimana disebutkan di atas, kerja AC adalah berupa suatu siklus dengan media kerja yang biasa disebut sebagai refrigerant yang bersirkulasi membentuk siklus tersebut. Refrigerant ini bersifat dapat menyerap panas dan juga dapat membuang panas pada tekanan & temperaturnya masing-masing.
Pada aplikasi di negara tropis / pendingin, maka Refrigerant menyerap panas di evaporator sehingga udara/air/media yang dikondisikan dan ada di sekitar evaporator akan terambil panasnya sehingga menjadi dingin. Panas yang terambil oleh refrigerant itu dibawa ke evaporator melalui hisapan dan dorongan kompressor menuju condenser. Di condenser inilah panas yang terhisap itu dilepaskan karena temperatur refrigerant di condenser ini memang relatif lebih tinggi dari media di sekitar condenser akibat kerja kompressor yang memang menaikkan tekanan yang pada akhirnya menaikkan temperatur. Maka, di condenser ini panas yang terkandung di refrigerant pun terlepas ke udara /media yang ada di sekitar condenser sehingga kandungan panas dalam refrigerant pun kembali berkurang dan kembali ke evaporator lagi melalui metering device dan siap menyerap panas lagi, begitulah seterusnya.
Maka dapatlah dikatakan bahwa dalam hal ini, AC merupakan mesin pemindah panas yaitu dari ruangan yang dikondisikan ke ruang yang tidak dikondisikan. Jumlah panas yang dapat dipindahkan menentukan besarnya kapasitas AC. Hal lain yang dapat dikatakan di sini adalah mengkondisikan media adalah dengan mengatur jumlah panas yang terkandung dalam media tersebut yaitu dengan dikurangi atau ditambah. Misal: untuk mendinginkan udara dalam suatu ruang maka sebagian panas yang terkandung dalam udara di ruang tersebut di serap dan dibuang ke luar ruang. Maka udara dalam ruang pun akan menjadi lebih dingin karena ada sejumlah panas yang sudah "terambil".
Banyaknya panas yang terambil pada satu satuan waktu biasa disebut sebagai kapasitas mesin / unit. Misalnya dalam satuan Btu/H yang menunjukkan banyaknya panas yang diambil atau ditambahkan setiap satu jam lamanya proses pengambilan / penambahan panas. Sedangkan satuan PK (istilah Belanda) atau HP (Istilah Inggris/US) yang biasanya digunakan dalam unit pendingin lebih mengekspresikan tentang kapasitas motor yang digunakan kompressor mesin/unit tersebut untuk bekerja yang erat hubungannya dengan tenaga listrik yang digunakan.
Secara sederhana, seringkali diekspresikan bahwa 1 PK atau 1 HP unit pendingin disetarakan dengan kemampuan unit untuk memindahkan panas sebesar sekitar 9,000 Btu dalam setiap jam-nya. Berarti kalau 3/4 PK, maka jumlah panas yang dapat dipindahkan adalah sekitar 7,000 Btu untuk setiap jam-nya, dst.

2.3       Perkembangan Alat
Sudah banyak  di dunia ini yang menggunakan AC agar suhu ruangan, suhu kamar dan suhu dalam rumah agar tetap stabil dan nyaman untuk tubuh. Maka dari itu berbagai macam jenis AC semakin berdatangan  mulai dari low watt, inverter sampai berplasma.
AC Low Wattage
Daya listrik pada AC Low Wattage sebagian besar dikonsumsi oleh kompresor AC. Teknologi watt kecil menggunakan kompresor yang lebih kecil, sehingga daya listrik lebih kecil. Dan untuk mencapai kemampuan memindahkan panas yang sama (mis : 1 pk = 9000 BTU/hour), salah satu diantaranya adalah dengan memperkuat kipas angin di outdoor unit. Jika volume udara yang ditiup lebih banyak, maka panas yang dibuang juga lebih banyak.
AC konvensional 1 pk pada umumnya memerlukan daya 800 – 880 watt. Sharp Sayonara Panas 3 type AH/AP 9 KHL dengan kapasitas 1 pk hanya 690 watt . Lantas LG dengan Hercules S09LPBX meng claim paling hemat 670 watt.Sang Market Leader kategori AC pernah mencoba dengan ALOWA kapasitas ½ pk, tapi kurang mendapat respons dari pasar. Kini bahkan merk merk dari negara Panda pun (GREE, Chang Hong) ikut meramaikan pasar AC Low Wattage
Dibandingkan AC konvensional, type Low Wattage lebih hemat listrik ± 20% dengan catatan, ada hal-hal yang harus diperhatikan :
Ø  Instalasi pipa AC yang menghubungkan unit indoor dan outdoor < 10 mtr
Ø  Selisih ketinggian antara unit outdoor dan indoor < 3 mtr
Ø  Outdoor lebih berisik
Ø  Laju pendinginan saat pertama dinyalakan lebih lambat
Teknologi inverter sendiri sudah umum dipakai industri dalam proses produksi dengan tujuan “lebih cepat, lebih hemat dan lebih akurat” (tapi tentu saja harga lebih mahal).Kelebihan tersebut juga berlaku pada AC inverter.
AC inverter menggunakan kompresor dengan arus DC (Direct Current: arus searah), seperti arus listrik yang dihasilkan oleh batu baterai. Berbeda dengan kompresor dengan arus AC (Alternating Current: arus bolak balik) yang mempunyai kecepatan putaran motor yang konstant, motor DC kompresor mempunyai kecepatan putaran yang dapat diatur oleh seberapa besar arus listrik yang diberikan. Bayangkan mobil mainan, dengan baterai baru (arus listriknya kuat) akan ngebut, sementara jika baterainya sudah soak (arus listriknya lemah) jadi pelan.Kata kunci yang kedua adalah regulasi (pengaturan), yaitu mengatur berapa arus listrik yang diberikan kepada kompresor.
Parameternya adalah perbedaan suhu, yaitu antara suhu ruangan yang sebenarnya dan suhu yang kita inginkan (suhu yang tertera di remote AC). Jika perbedaan suhunya besar, maka arus yang diberikan juga besar, supaya kompresor bekerja full power. Bahasa sederhananya, jika kamar belum dingin, ayo dinginkan secepat kamu bisa. Ini adalah kelebihan pertamanya yakni “Lebih Cepat”.
Setelah beberapa saat suhu kamar turun (menjadi lebih dingin), sehingga perbedaan suhunya juga menjadi lebih kecil, maka arus menjadi lebih kecil, supaya kompresor bekerja slow down. Demikian seterusnya, pada akhirnya kompresor bekerja setengah hati dengan penggunaan arus listrik yang minimal. Ini kelebihan kedua “Lebih Hemat”.
AC konvensional menggunakan thermostat untuk menjaga suhu kamar yang kita inginkan. Dalam arti, suhu yang di set sudah tercapai, maka kompresor mati. Setelah beberapa lama kamar menjadi kurang dingin, kompresor menyala kembali. Pada AC inverter dengan regulasinya, kompresor tidak pernah mati-nyala, suhu kamar lebih stabil. Kelebihan ketiga “Lebih Akurat”Sehingga dibandingkan AC konvensional, type AC Inverter lebih hemat listrik ± 60%.
Selain penggunaannya dalam produk customer appliances, teknologi inverter juga digunakan pada bermacam-macam produk yang menggunakan motor, seperti lift, robot, power steering listrik dan sepeda listrik. Selain itu, teknologi ini juga digunakan dalam produk non-motor seperti perangkat memasak elektromagnetik dan lampu neon.

4.1       Jawab Tugas dari Modul
1. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis Freon yang anda ketahui?
1.    Chlorofluorocarbon CFC
2.    Amoniak
3.    Hidrokarbon (propana, etana, etilene dll)
4.    Karbondioksida
5.    Udara
6.    Air
Amoniak
Kelebihan: murah, COP tinggi sehingga biaya operasional rendah, sifat termodinamika bagus, mudah dideteksi apabila terjadi kebocoran, bukan ODS (Ozone Depleting Substance)
Kekurangan: beracun.

Chlorofluorocarbon CFC
Dengan merek dagang Freon, refrigeran jenis ini adalah yang paling banyak dipakai. Tetapi karena sifatnya yang berupa ODS maka pemakaiannya di negara-negara maju sudah sangat dibatasi. Jenis-jenis freon antara lain R-11 (AC dengan kapasitas besar), R-12 (AC dan freezer dalam rumah tangga), R-22 (heat pump dan AC bangunan komersial dan industri besar), R-502 (chiller  supermarket) dll.  Jenis Freon yang bukan ODS adalah R-134a.

Hydrocarbons seperti methane CH4, isobutane C4H10, dan propane C3H8 sering digunakan sebagai bahan bakar dan biasa dijual dalam kemasan kaleng. Methyl klorida CH3Cl juga biasa digunakan sebagaimana CH2Cl2.
Air sebagai refrigerant masih digunakan terus sampai sekarang sebagai media pemindah panas pada sistem air conditioner yang menggunakan cooling tower yang mana bekerja efektif dimana kelembaban lingkungan cukup rendah untuk menghasilkan tingkat penguapan yang bagus. Sistem ini banyak digunakan di Amerika.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan refrigeran:
1.      Temperatur media yang akan didinginkan.
Disini perlu perbedaan temperatur yang cukup antara media dan refrigeran (yang optimal 5~10°C). Misal, untuk mendinginkan media pada temperatur -10°C maka temperatur refrigeran adalah sekitar -20°C.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tekanan minimum (tekanan dalam evaporator) dalam sistem harus sedikit lebih besar dari tekanan atmosfer untuk mencegah masuknya udara masuk dalam sistem perpipaan. Dengan kata lain refrigeran harus mempunyai tekanan jenuh sedikit lebih besar dari 1 atm pada -20°C (dalam contoh di atas).
2.      Temperatur media dimana panas dibuang
Temperatur ini akan menentukan temperatur minimum refrigeran. Misal, untuk refrigerator rumah tangga maka refrigeran tidak boleh dibawah 40°C (kondisi Indonesia). Juga tekanan jenuh dari refrigeran di kondenser harus dibawah tekanan kritisnya.


2. Jelaskan perbedaan AC KOnvensional ( model lama ), AC Low watt dan AC Inverter
AC Konvensional
AC Konvensional tentu Anda sudah tahu, karena sejak AC dikeluarkan jenis AC ini sudah ada atau istilahnya “Kakek Buyutnya” AC . Namun seiring berkembangnya waktu dan adanya kemajuan teknologi, berbagai varian AC bermunculan diantaranya AC Low Wattage dan AC Inverter.
AC konvensional menggunakan thermostat untuk menjaga suhu kamar yang kita inginkan. Dalam arti, suhu yang di set sudah tercapai, maka kompresor mati. Setelah beberapa lama kamar menjadi kurang dingin, kompresor menyala kembali.
AC Low Watt
Daya listrik pada AC Low Wattage sebagian besar dikonsumsi oleh kompresor AC. Teknologi watt kecil menggunakan kompresor yang lebih kecil, sehingga daya listrik lebih kecil. Dan untuk mencapai kemampuan memindahkan panas yang sama (mis : 1 pk = 9000 BTU/hour), salah satu diantaranya adalah dengan memperkuat kipas angin di outdoor unit. Jika volume udara yang ditiup lebih banyak, maka panas yang dibuang juga lebih banyak.

Dibandingkan AC konvensional, type Low Wattage lebih hemat listrik ± 20% dengan catatan, ada hal-hal yang harus diperhatikan :
*        Instalasi pipa AC yang menghubungkan unit indoor dan outdoor < 10 mtr
*        Selisih ketinggian antara unit outdoor dan indoor < 3 mtr
*        Outdoor lebih berisik
*        Laju pendinginan saat pertama dinyalakan lebih lambat

AC Inverter
Pada AC inverter dengan regulasinya, kompresor tidak pernah mati-nyala, suhu kamar lebih stabil. Kelebihan ketiga “Lebih Akurat”Sehingga dibandingkan AC konvensional, type AC Inverter lebih hemat listrik ± 60%.
Beberapa keuntungan yang Anda dapatkan daripada AC Inverter:
*        Waktu yang lebih cepat untuk mencapai suhu ruangan yang kita inginkan.
*        "Tarikan" pertama pada listrik 1/3 lebih rendah dibandingkan AC yang tidak menggunakan teknologi inverter.
*        Lebih hemat energi dan uang karena teknologi ini menggunakan sumber daya yang 30%lebih kecil dibandingkan AC biasa. Beberapa merk air conditioner bahkan mengklaimdapat menghemat listrik hingga 60% dibanding AC tanpa inverter. Dapat menghindari beban yang berlebihan pada saat AC dijalankan.

3. Sebut dan jelaskan jenis-jenis compressor AC yang ada di pasaran?
Ø Kompresor Torak
Kompresor model torak terdiri dari beberapa bentuk gerak torak yakni:
a.tegak lurus                c.aksial            e.menyudut
b.memanjang               d.radial
Untuk menghisap dan menekan zat pendingin dilakukan oleh gerakan torak di dalam silinder kompresor.
Ø Kompresor Rotary
Rotor adalah bagian yang berputar di dalam stator. Rotor terdiri dari dua baling-baling. Langkah hisap terjadi saat pintu masuk mulai terbuka dan berakhir setelah pintu masuk tertutup. Pada waktu pintu masuk sudah tertutup dimulai langkah tekan, sampai katup pengeluaran membuka, sedangkan pada pintu masuk secara bersamaan sudah terjadi langkah hisap, demikan seterusnya.
4. Sebut dan jelaskan macam-macam dan jenis heat exchanger yang anda ketahui
Heat exchanger merupakan alat penukar panas (kalor). Pengertian dalam hal ini komponen dapat di fungsikan sebagai pendingin ataupun pemanas, tergantung tinjauan manfaat yang dimaksudkan.
System penghantaran panas dapat dilakukan melalui media:
Ø  Fluid to fluid heat transfer
Penghantaran sejumlah kalor pada media fluida ke media fluida lain dimana masing-masing memiliki nilai kalor yang berbeda. Contoh: plat to plat heat exchanger dimana masing-masing fluida dipisahkan oleh plat tipis sekaligus sebagai transfer kalor diantara keduanya.
Ø  Air to air heat transfer
Pengahantaran sejumlah kalor pada media udara ke udara  yang mempunyai perbedaan  sejumlah kalor. Contoh : rotary heat exchanger, sejumlah udara panas berhembus pada sisi separo dari komponen  roda besar yang berputar dimana separo sisi yang lain dialiri oleh udara yang lebih dingin. Komponen roda yang berputar merupakan media penukar kalor diantara keduanaya.
Ø  Fluid to air heat transfer
Sistem penghantaran kalor yang dapat berlaku sebaliknya. Contoh: cooling tower, mengunakan media udara segar untuk mendinginkan sejumlah air lewat hembusan yang bersinggungan lansung dengan titik-titik air yang dikucurkan dengan maksud memperluas luasan contac pendinginan.




KESIMPULAN dan SARAN
5.1       Kesimpulan
Siklus refrigerasi adalah siklus kerja yang mentransfer kalor dari media bertemperatur rendah ke media bertemperatur tinggi dengan menggunakan kerja dari luar sistem. Secara prinsip merupakan kebalikan dari siklus mesin kalor (heat engine). Dilihat dari tujuannya maka alat dengan siklus refrigerasi dibagi menjadi dua yaitu refrigerator yang berfungsi untuk mendinginkan media dan heat pump yang berfungsi untuk memanaskan media.
Siklus refrigerasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut,
1.      Siklus kompresi uap (vapor compression refrigeration cycle) dimana refrigeran mengalami proses penguapan dan kondensasi, dan dikompresi dalam fasa uap.
2.      Siklus gas (gas refrigeration cycle), dimana refrigeran tetap dalam kondisi gas.
3.      Siklus bertingkat (cascade refrigeration cycle), dimana merupakan gabungan lebih dari satu siklus refrigerasi.
4.      Siklus absorpsi (absorption refrigeration cylce), dimana refrigeran dilarutkan dalam sebuah cairan sebelum dikompresi.
5.      Siklus termoelektrik (thermoelectric refrigeration cycle), dimana proses refrigerasi dihasilkan dari mengalirkan arus listrik melalui 2 buah material yang berbeda.
Kinerja suatu refrigerator dan heat pump dinilai dari besarnya koefisien kinerja (coefficient of performance COP) yang didefinisikan sebagai berikut,
Harga COPR dan COPHP umumnya lebih besar dari satu dimana COPHP = COPR + 1 untuk suatu rentang tekanan kerja yang sama.

Daftar Pustaka
Diktat Termodinamika Lanjut Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
Diktat kuliah KONVERSI ENERGI TEKNIK PENDINGIN Oleh : SANTOSO BUDI

“Jenis-jenis korosi dan Passivasi”




“Jenis-jenis korosi dan Passivasi”
Tugas Satu Korosi dan Pencegahan. 22 September, 2011
A. Korosi Atmosfer
Korosiini terjadi akibat proses elektrokimia antara dua bagian benda  padat khusunya metal besi yang berbeda potensial dan langsung berhubungan  dengan udara terbuka.

Faktor-faktor yang menentukan tingkat karat atmosfer, yaitu :
Jumlah zat pencemar di udara (debu, gas), butir-butir arang, oksida metal,  H2SO4, NaCl, (NH4)2SO4. Suhu Kelembaban kritis, Arah dan kecepatan angin,Radiasi matahari ,Jumlah curah hujan.

B.Korosi Galvanis
Korosi ini terjadi karena proses elektro kimiawi dua macam metal yang berbeda potensial dihubungkan langsung di dalam elektrolit sama. Dimana electron mengalir dari metal kurang mulia (Anodik) menuju metal yang lebih mulia (Katodik), akibatnya metal yang kurang mulia berubah menjadi ion-ion positif karena kehilangan electron. Ion-ion positif metal bereaksi dengan ion negatifyang berada di dalam elektrolit menjadi garam metal. Karena peristiwa tersebut, permukaan anoda kehilangan metal sehingga terbentuklah sumur- sumur karat (Surface Attack) atau serangan karat permukaan.
Sel galvanic tidak berhubungan langsung walaupun keduanya berada di dalam elektrolit yang sama (Open Circuit). Standar electromotive ini dapat berubah akibat pengaruh perubahan suhu, perubahan konsentrasi zat-zat yang terlarut, kondisi permukaan elektroda, kotoran/sampah pada elektroda dan lain- lain.
Contoh, suatu tube sheet atau sebuah alat penukar kalori ( Tube sheet terbuat dari karbon steel (baja karbon), dan tubenya dari paduan tembaga (Aluminium bronze), kalau ditinjau pada electromotive series jelas bahwa baja (ferrum) lebih tinggi letaknya daripada tembaga, jadi baja dalam kondisi ini menjadi lebih anodic terhadap paduan tembaga, karenanya terjadilah sel karatgalvanic dan akibatnya tube sheet baja tersebut berkarat dan kehilangan metal pada permukaannya.

C.Korosi Regangan
Korosi ini terjadi karena pemberian tarikan atau kompresi yang melebihi batas ketentuannya. Kegagalan ini sering disebutRetak Karat Regangan (RKR) atau stress corrosion cracking. Sifat retak jenis ini sangat spontan (tiba-tiba terjadinya/spontaneous), regangan biasanya bersifat internal yang disebabkan oleh perlakuan yang diterapkan seperti bentukan dingin atau merupakan sisa hasil pengerjaan (residual) seperti pengelingan, pengepresan dan lain-lain. Untuk material kuningan jenis RKR disebutSeason Cracking, dan pada materialLow Carbon Steeldisebut Caustic Embrittlement(kerapuhan basa), karat ini terjadi sangat cepat, dalam ukuran menit, yakni jika semua persyaratan untuk terjadinya karat regangan ini telah terpenuhi pada suatu momen tertentu yakni adanya regangan internal dan terciptanya kondisi korosif yang berhubungan dengan konsentrasi zat karat (Corrodent) dan suhu lingkungan. Zat penyebab karat dan kondisi lingkungan penyebab RKR pada berbagai
system paduan

Contoh : sebuah paku di masukkan dalam air asin/air laut maka paku  tersebut akan berkarat yang diawali dari bagian kepala dan bagian yang runcing. Bagian kepala dan bagian runcing paku dibentuk secara paksa dengan system Cold Forming(pembentukan dingin). Di dalampengerjaan Cold forming selalu dihasilkan regangan sisa, akibatnya bagian tersebut akan menjadi anodic terhadap bagian paku lainnya apabila dihubungkan melaluielektrolit.

D.Korosi Celah
Korosi celah (Crecive Corrosion) ialah sel korosi yang diakibatkan oleh  perbedaan konsentrasi zat asam. Karat ini terjadi, karena celah sempit terisi dengan lektrolit (air yang pHnya rendah) maka terjadilah suatu sel korosi dengan katodanya permukaan sebelah luar celah yang basah dengan air yang lebih banyak mengandung zat asam daripada bagian sebelah dalam celah yang sedikit mengandung zat asam sehingga akibatnya bersifatanodic.
Proses pengkaratan ini berlangsung cukup lama karena cairan elektrolit di dalam celah cenderung lama mengeringnya walaupun bagian luar permukaan/celah telah lama kering. Celah ini sangat banyak pada konstruksi karoseri kendaraan karena fabrikasinya menggunakan pengelasan electric resistance(tahanan listrik) system spot pada pelat tipis yang disusun secara bertumpu (overlap). Overlap inilah yang menimbulkan celah-celah.
Contoh, sebuah logam stainless steel di masukkan ke dalam air laut dalam waktu yang cukup lama sehingga pada permukaan logam yang semula rata dan bersih tidak ada karat akan menjadi bergelombang pada permukaannya dan berkarat, hal itu mencerminkan bahwa terjadi perbedaan konsentrasi zat asam antara logam dan air laut.

E.Korosi Arus Liar
Korosi arus liar ialah merasuknya arus searah secara liar tidak disengaja pada suatu konstruksi baja, yang kemudian meninggalkannnya kembali menuju sumber arus. Prinsip serangan karat arus liar ini adalah merasuknya arus searah secara liar tidak disengaja pada suatu konstruksi baja, kemudian meninggalkannnya kembali menuju sumber arus. Pada titik dimana arus
meninggalkan konstruksi, akan terjadi serangan karat yang cukup serius sehingga dapat merusak konstruksi tersebut. Terdapat dua jenis sel arus dipaksakan, yakni :
1. Sel arus liar yang terjadi secara eksidentil (tidak sengajja), seperti arus liar pada kereta apilistrik, yang melaju disamping atau berdekatan dengan pipa air minum di dalam tanah yang terbuat dari baja bergalvanis atau baja berlapis beton sebelah dalam dan berbalut (wrapped) sebelah luar. Karat akan terjadi pada daerah keluarnya arus luar yang berasal dari rel kereta listrik tersebut. Tempat dimana arus liar masuk ke dlaam pipa, menjadi katoda, sedangkan dimana arus liar meninggalkan pipa menjadi anoda dan berkarat. Karat akhirnya dapat melubangi pipa PDAM tersebut.
2. Sel arus paksa disengaja, seperti sel perlindungan katodik pada pipa bawah tanah. Arus berasal dari sumber arus listrik searah menuju elektroda dan melalui tanah arus mengalir dari elektroda ke pipa sehingga pipa menjadi katoda yang tidak berkarat. Selanjutnya arus kembali ke sumber (rectifier) .

F.Korosi Pelarutan Selektif
Korosi pelarutan selektif ini menyangkut larutnya suatu komponen dari zat paduan yang biasa disebut pelarutan selektif (Selective Dissolution) atau partino / de alloying. Zat komponen yang larut selalu bersifat anodic terhadap komponen yang lain. Walaupun secara visual tampak perubahan warna pada permukaaan paduan namun tidak tampak adanya kehilangan materi berupa takik,  perubahan dimensi, retak atau alur.
Bentuk permukaan tampaknya tetap tidak berubah termasuk tingkat kehalusan/kekasarannya. Namun sebenarnya berat bagian yang terkena jenis karat ini menjadi berkurang, berpori-pori dan yang terpenting adalah kehilangan sifat mekanisnya menjadigetas dan mempunyai kekuatan tarik sangat rendah.
Karat ini biasa terjadi melalui struktur logam dalam dua macam :
1. Logam antara (unsur antara) unsur ini biasa bersifat anoda atau katoda
terhadap logam utama.
2.Senyawa (unsur-unsur bukan logam) unsur ini bersifat katoda terhadap ferit.
Contoh :
1.Dezincification
Yaitu proses pelarutan seng dari metal paduan kuningan yang perpaduan  antara seng dengan tembaga.
Mekanisme :
a.Logam paduan berkarat dan tembaga menuju ke permukaan membentuk
lapisan luar yang keropos.
b. Logam seng menuju ke permukaan paduan dan melakukan reaksi,
sehingga meninggalkan paduan.
2.Grafitasi
Yaitu proses karat yang terjadi pada grafit, contoh besi cor, dimana besi  meninggalkan paduan dari karbon dan grafit, sifat logam ringan, keropos dan getas.

G.Korosi Erosi

Korosi erosi ialah proses perusakan pada permukaan logam yang  disebabkan oleh aliran fluida yang sangat cepat. Korosi erosi dapat dibedakan pada 3 kondisi, yaitu : 1.Kondisi aliran laminar
2.Kondisi aliran turbulensi
3.Kondisi peronggaan
Korosi erosi disebabkan oleh beberapa factor, yaitu :
1.Perubahan drastispada diameter lubang bor atau arah pipa
2.Penyekat pada sambungan yang buruk pemasangannya
3.Adanya celah yang memungkinkan fluida mengalir di luar aliran utama
4. Adanya produk korosi atau endapan lain yang dapat mengganggu aliran laminer.

H.Korosi Bakteri
Korosi ini hanya disebabkan oleh suatu bakteri anaerobic yang hanya bertahan dalam kondisi tanpa ada zat asam. Bakteri ini mengubah garam sulfat menjadi asam yang reaktif dan menyebabkan karat.
Adapun bakterinya Sporvobrio Desulfuricans, pencegahannya dengan memberi
aerasi ke dalam air. Adapun mikro organism yang lain yaitu bakteri yang membentuk lapisan berlendir (slime) menyebabkan deposisi besi, jamur dan alga. Bakteri ini melubangi filter, menyebabkan karat dengan cara membuntu pipa-pipa pendingin. Pencegahannya dengan senyawa Quarternary Ammonium dan Phenol (Pengendali slime), Curri Sulfat (Pengendali Alga).

I.Karat Titik Embun
Karat titik embun ini diesebabkan oleh factor kelembababn yang menyebabkan titik embun (dew point) atau kondensasi. Tanpa adanya unsure kelembaban relative, segala macam kontaminan (zat pencemar) tidak akan atau sedikit sekali menyebabkan pengkaratan. Titik embun ini sangat korosif terutama di daerah dekat pantai dimana banyak partikel air asin yang terhembus dan mengenai permukaan metal, atau di daerah kawasan industry yang kaya dengan zat pencemar udara.
Saat jarang jatuh hujan, maka zat pencemar di permukaan metal tidak terganggu, sehingga sewaktu terjadi kondensasi di permukaan dengan factor cuaca yang relative dingin dan factor kelembaban relative cukup tinggi ( di atas 80%), maka air embun tersebut tercampur dengan zat pencemar yang ada menjadi larutan elektrolit yang sangat baik, sehingga mempercepat proses pengkaratan atmosfer. Tingkat pengkaratan akan sangat ganas apabila di sampingkeberadaan zat pengkarat (corrodent) yang tinggi, kelembaban yang  tinggi juga suhu yang bersifatcyclic (baik turun secara teratur). Salah satu reaksi pembentukan asam yang diperkirakan oleh kandungan SO2di dalam gas.
Contoh, pada puncak cerobong suhu udara cukup rendah sehingga berada di bawah suhu kondensasi (titik embun). Karenanya di daerah tersebut terjadi kondensasi dari gas bekas yang banyak mengandung uap air, panas akibat pembakaran di puncak cerobong telah mendingin karena diserap oleh metal dinding cerobong yang bersuhu lebih rendah sepanjang cerobong, akibatnya terjadilah karat titik embun di daerah tersebut, yang sanggup melubangi didinding cerobong (perforasi). Karena di dalam gas bekas (Flue gas) banyak mengandung CO, CO2, COx dan SO2, yang memiliki butir-butir kondensat yang tercemar dan bersifat asam.

Pasivasi

Merupakan suatu keadaan dari logam atau paduan logam dalam pelarut,di mana permukaan logam tertutup oleh oksida dan hidroksida dengan ketebalan tertentu dan kompak.
Keadaan ini mnenyebabkan logam atau paduan menjadi pasif dan nantinya dapat memproteksi logam atau paduan terhadap serangan korosi. Pembentukan lapisan oksida dan hidroksida sebagai lapisan pasif di permukaan memerlukan perhitungan secara tepat, karena lapisan oksida atau lapisan hidroksida justru dapat berubah menjadi pemicu terjadinya korosi. Seberapa tebal lapisan itu terbentuk, atau bagaimana karakteristik film atau lapisan pasif merupakan pertimbangan utama pemasifan.
Pasivasi adalah suatu teknik elektronika yang digunakan untuk melindungli logam  melalui pembentukan film  pasif pada permukaan suatu logam atau material. Logam bila di celupkan dalam larutan asam akan mengalami proses pelarutan, kemudian terjadi pelepasan hydrogen dari permukaan logam akibat adanya arus di katoda dan di ikuti dengan reduksi dari oksigen.

            Karakteristik sistem pasif meliputi daerah aktif, daerah pasif dan daerah transpasif. Secara skematik dapat di lihat pada diagram berikut,


            Kurva pada gambar memperlihatkan bahwa suatu logam yang di pasifkan pada potensial tertentu memiliki tiga kemungkinan, berada pada daerah aktif yang berarti logam mudah terkorosi, berada pada daerah pasif yang artinya logam terproteksi dari korosi atau dari daerah transpasif, pada daerah ini akan terjadi pelepasan oksigen, dan terjadi pelarutan yang berarti terjadi korosi sumuran atau pitting corrosion. Oleh sebab itu besarnya potensial yang di pilih harus tepat. Karena apabila potensial yang di pilih berada pada daerah aktif atau
transpasilf  yang terjadi bukan perlindungan terhada p korosi melainkan justru terkorosi. Selain itu pelarutan juga berpengaruh  pada proses pasivasi.
            Setiap logam mempunyai kurva potensial electrode- arus yang karakteristik, misalnya saja untuk permukaan logam Nikel yang berorientasi (111), daerah aktif berada pada potensial elektroda 0 sampai 200 mV / EHS ( electrode pembanding yang digunakan adalah elektroda hydrogen standar), dan daerah tranpasif tercapai mulai potensial 1400 mV / EHS untuk pH larutan pasivasi 3 ( E.Laksono 2001 :165 ). Atau dapat di katakana daerah aman untuk proses pasivasi adalah antara 200 sampai 1400 mV / EHS.