Search This Blog

Wednesday, September 29, 2010

HINDU

gama Hindu (Bahasa Sansekerta: Sanātana Dharma सनातन धर्म "Kebenaran Abadi"), dan Vaidika-Dharma ("Pengetahuan Kebenaran") adalah sebuah agama dunia. Agama ini merupakan lanjutan dari agama Weda (Brahmanisme) yang merupakan kepercayaan bangsa Indo-Iran (Arya). Agama ini diperkirakan muncul antara tahun 3102 SM sampai 1300 SM. Agama ini merupakan agama ketiga terbesar di dunia setalah Kristen danIslam dengan jumlah umat sebanyak hampir 1 milyar jiwa. Penganut agama Hindu sebagian besar terdapat di anakbenua India. Di sini terdapat sekitar 90% penganut agama ini. Namun agama ini pernah tersebar di Asia Tenggara sampai kira-kira abad ke-15, lebih tepatnya pada masa keruntuhan Majapahit. Mulai saat itu agama ini digantikan oleh agama Islam dan juga Kristen. Pada masa sekarang, mayoritas pemeluk agama Hindu di Indonesia adalah masyarakat Bali, sebagian kecil tersebar di pulau Jawa dan Lombok

informasi hari kiamat

Al-Qiyamat.png

benak anda mungkin?
1. mengapa hanya sekian ayat?   dari sekian ini apakah anda mengerti? tentu tidak jika hanya berbahasa lokal tanpa mengerti bahasa Al-Qur'an
to be continue,,,

Abū ʿAbdullāh Muhammad bin Idrīs al-Shafiʿī


Abū ʿAbdullāh Muhammad bin Idrīs al-Shafiʿī atau Muhammad bin Idris asy-Syafi`i (bahasa Arabمحمد بن إدريس الشافعي) yang akrab dipanggil Imam Syafi'i (GazaPalestina, 150 H / 767 - Fusthat, Mesir 204H / 819M) adalah seorang mufti besar SunniIslam dan juga pendiri mazhab Syafi'i. Imam Syafi'i juga tergolong kerabat dari Rasulullah, ia termasuk dalam Bani Muththalib, yaitu keturunan dari al-Muththalib, saudara dari Hasyim, yang merupakan kakek Muhammad.
Saat usia 20 tahun, Imam Syafi'i pergi ke Madinah untuk berguru kepada ulama besar saat itu, Imam Malik. Dua tahun kemudian, ia juga pergi ke Irak, untuk berguru pada murid-murid Imam Hanafi di sana.
Imam Syafi`i mempunyai dua dasar berbeda untuk Mazhab Syafi'i. Yang pertama namanya Qaulun Qadim dan Qaulun Jadid.
Salah satu karangannya adalah “Ar Risalah” buku pertama tentang ushul fiqh dan kitab “Al Umm” yang berisi madzhab fiqhnya yang baru. Imam Syafi’i adalah seorang mujtahid mutlak, imam fiqh, hadis, dan ushul. Ia mampu memadukan fiqh ahli Irak dan fiqh ahli Hijaz. Imam Ahmad berkata tentang Imam Syafi’i,”Beliau adalah orang yang paling faqih dalam Al Quran dan As Sunnah,” “Tidak seorang pun yang pernah memegang pena dan tinta (ilmu) melainkan Allah memberinya di ‘leher’ Syafi’i,”. Thasy Kubri mengatakan di Miftahus sa’adah,”Ulama ahli fiqh, ushul, hadits, bahasa, nahwu, dan disiplin ilmu lainnya sepakat bahwa Syafi’i memiliki sifat amanah (dipercaya), ‘adaalah (kredibilitas agama dan moral), zuhud, wara’, takwa, dermawan, tingkah lakunya yang baik, derajatnya yang tinggi. Orang yang banyak menyebutkan perjalanan hidupnya saja masih kurang lengkap,”

Monday, September 27, 2010

24. An Nuur
Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya

tidur banyak pun rugi,,,

JAKARTA, KOMPAS.com - Waspadailah gangguan tidur mulai dari yang ringan hingga insomnia akut. Perlu strategi untuk mendapatkan tidur yang lebih berkualitas.

Gangguan tidur dapat mengganggu seluruh perjalanan aktivitas kita sehari-hari. Pasalnya kemampuan otak untuk otak memproses informasi yang masuk mengalami penurunan. Akibatnya konsentrasi dan daya ingat melemah.

Bahkan penelitian terbaru menunjukkan kurang tidur mengakibatkan perubahan pada fungsi tubuh utama seperti yang dialami pada proses penuaan.

Ada beberapa langkah mudah yang disarankan para ahli gangguan tidur untuk mendapatkan tidur yang lebih baik.
1. Biasakan tidur dengan jadwal yang sama, baik saat pergi tidur atau bangun tidur.

2. Gunakan tempat tidur Anda hanya untuk tidur dan bercinta.

3. Tidak tidur di siang hari bisa membuat Anda tidur lebih nyenyak di malam hari.

4. Jangan berolahraga sebelum tidur, karena membuat tubuh lebih segar dan menyulitkan Anda untuk rileks.

5. Mandi air hangat kira-kira dua jam sebelum tidur.

6. Lakukan kegiatan yang menenangkan seperti rileksasi otot sambil menarik nafas atau membaca buku.

7. Jaga agar kamar sejuk dan berventilasi baik.

8. Jauhkan jam dari tempat tidur agar tidak terobsesi dengan waktu.

9. Hindari kafein, rokok, alkohol dan makanan berat dua jam sebelum tidur.

10. Hindari minum terlalu banyak agar tidur tidak terganggu karena harus ke kamar kecil. 

KOPLING ( tugas perdana gw,,,,)

KOPLING
Kopling adalah suatu mekanisme yang dirancang mampu menghubungkan dan melepas/memutuskan perpindahan tenaga dari suatu benda yang berputar kebenda lainnya.

Gambar-1 komponen utama kopling

Beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh  sebuah kopling adalah:
  1. Mampu menahan adanya kelebihan beban.
  2. Mengurangi getaran dari poros penggerak yang diakibatkan oleh gerakan dari elemen lain.
  3. Mampu menjamin penyambungan dua poros atau lebih.
  4. Mampu mencegah terjadinya beban kejut.

Untuk perencanaan sebuah kopling kita harus memperhatikan  kondisi-kondisi sebagai berikut:
  1. Kopling harus mudah dipasang dan dilepas
  2. Kopling harus dapat mentransmisikan daya sepenuhnya dari poros
  3. Kopling harus sederhana dan ringan
  4. Kopling harus dapat mengurangi kesalahan hubungan pada poros

1.   KOPLING TETAP
Kopling tetap adalah suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus putaran dan daya dari poros penggerak ke poros yang digerakan secara pasti (tanpa terjadi selip ), dimana sumbu kedua poros tersebut terletak satu garis lurus atau dapat sedikit perbedaan sumbunya. berbeda dengan kopling tak tetap yang dapat dilepaskan dan dihubungkan bila diperlukan, maka kopling tetap selalu dalam keadaan terhubung.


  MACAM-MACAM KOPLING TETAP
Kopling tetap mencakup kopling kaku yang tidak mengijinkan ketidak lurusan kedua sumbu poros, kopling luwes (fleksibel ) yang sedikit ketidak lurusan sumbu poros, dan kopling universal yang dipergunakan bila kedua poros akan membentuk sudut yang cukup besar.

1.1   KOPLING KAKU
Kopling kaku dipergunakan bila kedua poros harus dihubungkan dengan sumbu segaris. kopling ini dipakai pada poros mesin transmisi umum di pabrikpabrik. kopling flens kaku terdiri atas naf dengan flens yang terbuat dari besi cor ataubaja cor, dan dipasang pada ujung poros dengan diberi pasak serta diikat dengan baut pada flensnya. dalam beberapa hal naf dipasang pada poros dengan sambungan pres atau kerut. kopling kaku tidak mengijinkan sedikitpun ketidaklurusan sumbu kedua poros serta tidak dapat mengurangi tumbukan dan getaran transmisi. pada waktu pemasangan, sumbu kedua poros harus terlebih dahulu diusahakan segaris dengan tepat sebelum baut-baut flens dikeraskan.

Untuk dapat menyetel lurus kedua sumbu poros secara mudah, permukaan flens yang satu dapat dibubut ke dalam dan permukaan flens yang menjadi pasangannya di bubut menonjol sehingga dapat saling mengepas. bagian yang harus diperiksa adalah baut. Jika antara ikatan kedua flens dilakukan dengan baut-baut pas, dimana lubanglubangnya dirim, maka meskipun di usahakan ketelitian yang tinggi, distribusi tegangan geserpada semua baut tetaptidak dapat dijamin seragam. Makin banyak jumlah baut yang dipakai, makin sulit untuk menjamin keseragaman tersebut. sebagai contoh dalam hal koplingyang mempunyai ketelitian rendah, dapat terjadi bahwa hanya satu baut saja yang menerima seluruh beban
transmisi hingga dalam waktu singkat akan putus. Jika setelah baut itu putus terjadi lagi pembebananpada satu baut, maka seluruh baut akan mengalami hal yang sama dan putus secara bergantian.
http://htmlimg4.scribdassets.com/jz1hl3tuyapasxs/images/5-da5ea7e45b/000.jpg
Gambar-2 Kopling Kaku dan lain-lain
(PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ismail Muchsin, ST.M.Sc ELEMEN) MESIN II
2. POROS
Poros adalah suatu bagian stasioner yang beputar, biasanya terpasang elemen-elemen seperti roda gigi (gear), pulley, flywheel, engkol, sprocket dan elemen pemindah lainnya.
2.1   Berdasarkan Fungsinya poros dapat dibagi atas
A. Poros transmisi (transmission shafts)
Poros transmisi lebih dikenal dengan sebutan shaft. Shaft akan mengalami beban puntir berulang, beban lentur berganti ataupun kedua-duanya. Pada shaft, daya dapat ditransmisikan melalui gear, belt pulley, sprocket rantai, dll.
B. Poros Dukung (gandar)
Poros gandar merupakan poros yang dipasang diantara roda-roda kereta barang. Poros gandar tidak menerima beban puntir dan hanya mendapat beban lentur.
C. Spindle
Poros spindle merupakan poros transmisi yang relatip pendek, misalnya pada poros utama mesin perkakas dimana beban utamanya berupa beban puntiran. Selain beban puntiran, poros spindle juga menerima beban lentur (axial load). Poros spindle dapat digunakan secara efektip apabila deformasi yang terjadi pada poros tersebut kecil.
2.2   Hal-hal yang harus diperhatikan.
2.2.1. Kekuatan poros
Poros transmisi akan menerima beban puntir (twisting moment), beban lentur (bending moment) ataupun gabungan antara beban puntir dan lentur. Dalam perancangan poros perlu memperhatikan beberapa faktor, misalnya : kelelahan, tumbukan dan pengaruh konsentrasi tegangan bila menggunakan poros bertangga ataupun penggunaan alur pasak pada poros tersebut. Poros yang dirancang tersebut harus cukup aman untuk menahan beban-beban tersebut.
2.2.2. Kekakuan poros
Meskipun sebuah poros mempunyai kekuatan yang cukup aman dalam menahan pembebanan tetapi adanya lenturan atau defleksi yang terlalu besar akan mengakibatkan ketidaktelitian (pada mesin perkakas), getaran mesin (vibration) dan suara (noise).
Oleh karena itu disamping memperhatikan kekuatan poros, kekakuan poros juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan jenis mesin yang akan ditransmisikan dayanya dengan poros tersebut.
2.2.3. Putaran kritis
Bila putaran mesin dinaikan maka akan menimbulkan getaran (vibration) pada mesin tersebut. Batas antara putaran mesin yang mempunyai jumlah putaran normal dengan putaran mesin yang menimbulkan getaran yang tinggi disebut putaran kritis. Hal ini dapat terjadi pada turbin, motor bakar, motor listrik, dll. Selain itu, timbulnya getaran yang tinggi dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian-bagian lainnya. Jadi dalam perancangan poros perlu mempertimbangkan putaran kerja dari poros tersebut agar lebih rendah dari putaran kritisnya,
2.2.4. Korosi
Apabila terjadi kontak langsung antara poros dengan fluida korosif maka dapat mengakibatkan korosi pada poros tersebut, misalnya propeller shaft pada pompa air. Oleh karena itu pemilihan bahan-bahan poros (plastik) dari bahan yang tahan korosi perlu mendapat prioritas utama.
2.2.5. Material poros
Poros yang biasa digunakan untuk putaran tinggi dan beban yang berat pada umumnya dibuat dari baja paduan (alloy steel) dengan proses pengerasan kulit (case hardening) sehingga tahan terhadap keausan. Beberapa diantaranya adalah baja khrom nikel, baja khrom nikel molebdenum, baja khrom, baja khrom molibden, dll. Sekalipun demikian, baja paduan khusus tidak selalu dianjurkan jika alasannya hanya karena putaran tinggi dan pembebanan yang berat saja. Dengan demikian perlu dipertimbangkan dalam pemilihan jenis proses heat treatment yang tepat sehingga akan diperoleh kekuatan yang sesuai.


Tabel 1. perhitungan Poros
no
DAYA
T
n
ζs poros
d poros
pembulatan
Gaya per baut
ζs baut
d baut
ζs pasak
A pasak
(kw)
(Kgf mm)
(rpm)
 (Kg/cm²)
(cm)
d poros ( SF 4)
(Kgf)
(Kg/cm²)
(cm)
(Kg/cm²)
(cm²)
1
5
3248.41
1500
720
1.3
2.64
30.77
600
0.128
720
0.170922
2
1.74
1130.4
1500
720
2
4
7.07
600
0.061
720
0.03925
3
1.74
1130.4
1500
720
2
4
7.07
600
0.061
720
0.03925
4
46.98
30520.8
1500
720
6
12
63.59
600
0.184
720
0.35325
5
111.36
72345.6
1500
720
8
16
113.04
600
0.245
720
0.628
6
1.74
1130.4
1500
720
2
4
7.07
600
0.061
720
0.03925


3.   PASAK
Pasak adalah bagian dari mesin yang berfungsi untuk penahan/pengikat benda yang berputar. Bagian ini biasanya berupa Shaft yang berfungsi sebagai transfer daya dengan Gear/roda gigi maupun pulley yang berfungsi untuk mengatur perbandingan putaran.
Dengan pasak inilah akan di peroleh sambungan yang kuat dan fleksibel/mudah untuk di pasang dan di lepas.
Gambar-3 Poros roda gigi berpasak
Pemilihan jenis pasak tergantung pada besar kecilnya daya yang bekerja dan kestabilan bagian-bagian yang disambung. Untuk daya yang kecil, antara naf roda dan poros cukup dijamin dengan baut tanam (set screw).
Pasak dipakai dengan maksud :
  1. Untuk menjaga supaya terjadi pengikatan pada alat  bagian yang satu dengan yang lain sehingga tidak bergeser dalam arah tertentu.
  2. Untuk menyambung peralatan yang satu dengan yang lain.
  3. Untuk memindahkan sebuah alat bagian pada arah tertentu

Dilihat cara pemasangannya, pasak dapat dibedakan yaitu :
1.    Pasak memanjang
Jenis pasak memanjang yang banyak digunakan ada bermacam-macam yaitu :
Sunk Keys (pasak benam)
Keuntungan pasak semacam ini :
1.    Sederhana dan murah.
2.    Mudah dipasang dan dibongkar.
                  Kerugiannya :
3.    Melemahkan poros dengan adanya alur pasak padanya ( Key way )



Pasak benam ada beberapa jenis yaitu :
a. Pasak benam segi empat (Rectangular Sunk key)
Lebar pasak b = 4d
Tinggi pasak t = 32 b
dimana : d = diameter poros





Gambar-4 Pasak dan tabel struktur pasak

b. Pasak bujur sangkar (Square key) Bentuknya smaa seperti Rectangular sunk key, tetapi lebar dan tebalnya sama yaitu :
b = t = 4d
c. Parallel Sunk key (pasak benam sejajar)
Bentuknya sama seperti di atas, tapi penggunaannya bila pemakaian di atas belum mampu memindahkan daya, maka pasak tersebut dipasang sejajar
d. Pasak Berkepala (Gib head key) Pasak ini digunakan biasanya untuk poros berputar bolak balik
 

      


Gambar-5 Pasak berkepala


e. Pasak Tembereng (woodruff key) Pasak jenis ini digunakan untuk poros dengan puntir / daya tidak terlalu besar.
Gambar-6 Pasak tembereng

f. Pasak Pelana (Saddle key)
Jenis pasak ini pemakaian umum untuk menjamin hubungan antara naf roda dengan poros.
Gambar-7 Pasak pelana



g. Tangent key
Pemakaiannya sama seperti pasak pelana, tetapi pasaknya dipasang dua buah berimpit.

Gambar-8 Pasak Tangent key

h. Pasak bulat (Round keys) Jenis pasak ini, biasanya digunakan untuk memindahkan daya relatip kecil.
Gambar-9 Pasak bulat
i. Pasak gigi (Splines)
Jenis pasak ini bahannya dibuat satu bahan dengan poros dan biasanya digunakan untuk memindahkan daya serta putaran yang cukup besar dan arah kerja putarannya bolak balik.
Gambar-10 Pasak gigi

3.1       Perhitungan kekuatan pasak memanjang
Bila direncanakan poros tersebut mampu memindahkan daya sebesar P (KW) dengan putaran (n) rpm, maka sudah barang tentu pasak yang akan direncanakan tersebut juga harus mampu meneruskan daya dan putaran, sehingga besar torsi (T) yang bekerja pada poros yaitu :
dimana :          p = daya yang akan dipindahkan (watt)
n = putaran dalam (rpm)
d = Diameter poros
ζp= Tegangan puntir yang diizinkan untuk bahan poros
Dalam perencanaan pasak, besar torsi yang terjadi lebih besar dari torsi yang harus dipindahkan yaitu :
Tp = k. T

dimana :          Tp = Total untuk perencanaan pasak
T = Torsi yang bekerja pada poros
k = Faktor perencanaan = 1,25 s/d 1,5

Bila diameter poros serta Torsi untuk perencanaan pasak telah diketahui, maka gaya keliling yang bekerja pada pasak dapat dicar yaitu :
               …………………. 1)              dimana : d = diameter poros

Dalam perencanaan pasak, ada dua kemungkinan pasak tersebut rusak atau putus :
a. Putus akibat gaya geser
b. Putus akibat tekanan bidang

Bila pasak tersebut diperhitungkan kemungkinan putus akibat gaya geser maka :
F = A τg
---------- > F = L b τg …………………… 2)
dimana :          A = Luas penampang kemungkinan putus tergeser
Δ = L b
τg = Tegangan geser yang diizinkan untuk bahan pasak.

Dari pers. 1 & 2 diperoleh :
            = L b τg ===== > Tp = L b  τg …………………. 3)
Bila diperhitungkan kemungkinan rusak akibat tekanan bidang :
F = A σD
dimana :σD = Tegangan bidang yang diizinkan untuk bahan pasak
  A = Luas bidang pasak yang menekan / bersinggungan terhadap bidang poros.
  Δ = Lt / 2

------ > F = L σD dimana Tp = F  
===== > Tp = L  σD ……………… 4)

Bila pasak harus mampu menahan gaya geser dan gaya tekan, maka dari pers. 3 & 4 diperoleh :
L b d/2 τg = L  σD

b τg =  σD ==== > b/t =
Untuk ukuran lebar dan tebal pasak biasanya sudah distandarisasi maka hasil perhitungan harus dipilih ukuran yang ada pad astandarisasi.Bila hasil perhitungan, ukurannya tidak ada yang cocok dalam tabel pasak, maka ukuran pasak yang diambil adalah ukuran yang lebih besar.
(Yefri Chan,ST.MT Universitas Darma Persada)

4.   FAKTOR KEAMANAN
Pembuatan suatu komponen atau produk dalam suatu sistem industri perlu mempertimbangkan suatu desain struktur yang baik. Pertimbangan dalam suatu desain melihat jenis –jenis kondisi internal dan lingkungan yang akan bekerja saat operasional. Pembuatan komponen tidak terlepas dari pemilihan material yang baik. Material tidak boleh patah atau defleksi saat kondisi operasional. Ini mengapa para desain harus mengetahui sifat-sifat mekanik setiap komponen yang digunakan di dalam produk atau struktur. Para desainer harus bisa menentukan batasan-batasan tegangan yang bekerja di tiap komponen sehingga terjaga kualitas dan fungsi produk atau struktur.
Batasan-batasa tegangan dinamakan kekuatan standar an nilainya sering ditentuakan secara stastistik atau pengalaman, tapi secara normal kekuatan maksimum seperti kekuatan tarik maksimum dan kekuatan kompresif digunakan. Para desainer komponen juga harus mempertimbangkan unsur ketidakpastian elemen-elemen penting seperti kondisi sebenarnya dan lingkungan penggunaan. Saat desain sebenarnya,nilai ambang batas dari desain kekuatan dan perhitungan kekuatan dikatagorikan masuk di dalam batasan kekuatan standar. Nilai ambang batas tersebut dinamakan tegangan yang diperbolehkan (allowable stress). Allowable stress merupakan kekuatan standar dibagi faktor keamanan

Allowable stress =                Standard Strength
Safety factor
Nilai faktor keamanan umumnya bernilai lebih dari satu, dan ditentukan dari penggunaan komponen,kondisi penggunaan dan kondisi lingkungan sekitar. Jika nilai faktor keamanan lebih besar maka nilai allowable stress lebih kecil dibandingkan standard strength (ultimate tensile stress) sehingga para desainer harus merencanakan suatu cara perhitungan seperti penambahan ketebalan komponen untuk menjaga kekuatan struktur. Dengan melakukan ini, kekuatan komponen sebenarnya didesain meningkat namun disisi berat dan biaya cukup besar. Di lapangan, nilai faktor keamanan harus mempertimbangkan sisi kekuatan material, berat komponen dan harga material. Pada Gambar 11 menunjukan tingkatan allowable stress dengan berbagai nilai faktor keamanan. Semakin tinggi tingkat keamanan (safety factor),nilai tegangan yang diperbolehkan untuk komponen semakin rendah dari nilai standard strength.
Gambar-11 Diagram tegangan regangan